LintasSulawesiNews.com, Luwu – Brigade Muslim Indonesia (BMI) kecam Waria (laki-laki berpenampilan wanita), dengan pakaian seksi saat kegiatan gerak jalan, pada hari puncak perayaan HUT ke-77 RI di Kabupaten Luwu, Rabu (17/8) sore.
Pada acara tersebut, tampak beberapa kelompok Waria menggunakan pakaian terbuka di bagian paha, ditambah dengan beberapa gerakan tambahan, dianggap tidak senonoh untuk dipertontonkan di ruang terbuka.
Kelompok Waria itu terlihat menggunakan pakaian berwarna biru kombinasi putih, ada pula menggunakan pakaian berwarna orange.
“Kami sangat menghargai kebebasan berekspresi tetapi janganlah kebebasan itu justru merusak tataran norma agama, dan etika moral. Kami rasa sangat banyak kegiatan kegiatan bermanfaat dan sifatnya menghibur yang bisa kita tampilkan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan kita tanpa harus mencederai norma agama dan budaya kita,” kata ketua BMI Sulsel, Zulkifli.
Berbeda dengan penampilan kelompok peserta gerak jalan lainnya yang nampak tertutup, membuat kelompok Waria ini menjadi tontonan warga yang hadir. Baik dari kalangan anak-anak hingga orang tua.
“Kami sangat menyayangkan kelompok ini diberi ruang untuk menyalurkan kebebasan berekspresi karena yang mereka tampilkan justru sesuatu yang bertentangan dengan agama dan budaya kita. Mereka ini laki-laki maka tampillah sebagai laki-laki bukan malah memperlihatkan dan memperkenalkan kepada masyarakat keberanian kalian menentang kodrat Ilahi sebagai laki-laki dan lebih memilih tampil sebagai perempuan,” tambahnya.
Karena kontroversi perilaku Waria seperti itu disebut bukan hanya terjadi di Kabupaten Luwu, juga di kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan, Zulkifli kemudian mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan persoalan tersebut.
“Kami kecewa dengan pihak Pemda setempat, para tokoh masyarakat dan agama serta tokoh pemuda setempat yang tidak punya kemampuan membendung kegiatan-kegiatan yang menurut kami hanya justru menjadi siar-siar kelompok LGBT yang tentunya hanya akan merusak moral generasi kita,” kuncinya.
Senada dengan Ketua BMI, Pemerhati Islam di Luwu, Ustad Hajar Haswad juga turut angkat bicara. Ia menduga jika hadirnya penampilan Waria di acara gerak jalan HUT ke-77 RI di Belopa merupakan buntut panjang dari kegiatan Bola Voli Waria yang pernah dilakukan sebelumnya.
“Kejadian di Walmas, dampak dari kegiatan Bola Voli. Waria, apakah mau di Selatan juga berdampak seperti itu, bukankah peramal. Luwu kota religius, jangan cemari dengan kegiatan yang mengundang bencana,” tandasnya.
Ketua panitia penyelenggara gerak jalan pada HUT ke-77 RI di Belopa, Hasbullah Bin Mush saat dikonfirmasi dengan tegas menyebut pihaknya juga baru mengetahui jika ditunggangi kelompok Waria yang berpenampilan seksi. Pasalnya kelompok tersebut tidak pernah melakukan pendaftaran ke panitia penyelenggara.
“Baru juga tadi saya tahu kalau ada peserta Waria karena di list pendaftaran tidak ada,” singkatnya.
Untuk diketahui, kegiatan gerak jalan diselenggarakan selama 2 hari, pada 16 dan 17 Agustus 2022. Diikuti peserta dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), organisasi, instansi pemerintah dan umum.