Ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di layanan kesehatan RS Batara Siang kembali menggelar aksi mogok massal.
Aksi mogok ini sudah berlangsung selama 3 hari yang lalu dari hari Senin 10/04/2023 sampai saat ini.
Menurut salah seorang pegawai (THL) yang tak ingin disebut namanya memberikan info ke pewarta fajar info.com di salah satu warkop. Kabupaten Pangkep Rabu (12/04/2023).
Ada sekitaran 460 orang pegawai (THL) atau honorer yang tidak masuk kerja menjalankan tugas pokoknya sebagai pelayan kesehatan di RSBS Pangkep. Tandasnya
Langkah yang kami lakukan saat ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap manajemen RS Batara Siang yang tak kunjung memperhatikan nasib kesejahteraan pegawai THL. Bebernya
Ada berapa tuntutan yang dilayangkan oleh tenaga harian lepas ke direktur Rumah Sakit Batara Siang
diantaranya,
- Perhitungam remonerasi di kembalikan ke tahun 2021, karena perhitungan remunisasi tahun 2022 sangat tidak sesuai dengan beban kerja teman-teman (THL). Mengingat adanya pemotongan yang diambil jasa dari remun tersebut.
- Gaji (THL) dikembalikan kedalam anggaran operasional Rumah Sakit agar jasa pelayanan tidak di ganggu gugat lagi
Bentuk protes tenaga harian lepas ini disambut baik oleh direktur dengan membuka ruang audience bersama pegawai (THL) RSBS Pangkep, namun pertemuan tersebut berjalan alot dan tidak mendapatkan solusi, menurutnya direktur RSBS memberi pilihan yang bentuknya diskriminasi bagi pegawai THL ” mau ikut pembagian 2021 atau atau 2022 kalau bertahan pada aturan tahun 2021 maka siap-siap menerima konsekuensi”. Ucap pegawai THL
Pegawai THL yang tidak masuk kerja dan tidak menjalankan tugas pokoknya di RSBS ini di picu karena merasa kesejahteraannya diabaikan, harusnya direktur mempertimbangkan tuntutan kami bukan justru di ancam akan di coret namanya dari RS Batara Siang. Ungkapnya
Ironisnya yang akan isi kekosongan pelayanan di RSBS ialah pegawai Puskesmas yang kelebihan tenaganya , menurutnya ini bukan solusi dalam memberi kepastian kepada tenaga harian lepas akan tetapi ini adalah bentuk perbudakan moderen dan eksploitasi bagi tenaga harian lepas RS Batara Siang Pangkep.
Dikonfirmasi via telphone direktur RS Batara Siang dr.Sri Nurul Hidayah, Sp.PK. angkat bicara mengenai yang terjadi di RS Batara siang Pangkep.Terkait kesejahteraan THL kenapa sampai hari ini pemberian upah agak berbeda dari tahun sebelumnya ini di sebabkan karena menurunnya pendapatan RS yang berimbas pada kesejahteraan karyawan.
Kata dia sebelum covid-19 melanda pendapatan RSBS mencapai 4-5 akan tetapi semenjak covid menggrogoti RSBS pendapatan RS sangat menurun derastis sehingga ini yang menjadi alasan saya sebagai direktur RSBS untuk membayar sesuai kemampuan yang didapatkam dari pendapatan klem BPJS Kesehatan di RS Batara Siang Pangkep.
Lanjut dr Sri menyampaikan pendapatan pada tahun 2023 bulan Januari sudah meningkat sekitar 3,7 Miliar , Dia berjanji akan mensejahterahkan karyawan THL kalau pendapatan RSBS terus meningkat.
Mengenai pemecatan kami tidak pernah berniat sedikitpun memecat karyawan THL, adapun tambahan karyawan dari beberapa puskesmas itu hanya sementara saya yang berkoordinasi langsung dengan kepala dinas kesehatan Pangkep Hj. Herlina, S.Si. APT., M.Kes untuk dibantu tenaga kesehatan agar tidak terjadi kekosongan layanan di RSBS Pangkep.
Menurutnya dia tidak ingin ada pasien yang dirawat terlantar karena tidak ada petugas yang jaga di ruang perawatan.
Sebagai direktur saya mengajak seluruh karyawan THL untuk kembali beraktivitas seperti biasa dalam bahu-membahu untuk kemajuan RSBS guna meningkatkan pendapatan RS. Harapnya
🇮🇩 BAHRUN