Kampung Lestari Indonesia Mengadakan Dialog “Peran Petani dalam Menyongsong 2023”

Bagikan Artikel

Makassar- lintassulawesinews.com- Kampung lestari Indonesia mengadakan dialog dan bincang-bincang petani dengan tema “Peran Petani dalam Menyongsong 2023”, yang berlokasi di Desa Mandalle tepatnya dipekarangan rumah bibit Kampung Lestari Indonesia. Sabtu, 7 Januari 2023

Diskusi ini menghadirkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hamsyari ArRasyid, Akbar Poteng sebagai praktisi petani muda, dan juga Wakil Direktur Polbantang Gowa Irfan Aryawiguna serta turut hadir Amiruddin Djabbar selaku tebaga ahli Azikin Solthan.

Dialog ini dikhususkan untuk para petani penerima manfaat Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai bentuk aspirasi masyarakat yang menjadi salah satu fokus perjuangan Azikin Solthan, serta Petani Muda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kab.Gowa, sebagai upaya untuk mendekatkan para petani dan menjaga silaturahmi antar stockholder yang terlibat dalam peranan pertanian dan ketahanan pangan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Amiruddin Djabbar, dalam sambutannya bahwa “ruang-ruang ini perlu dihadirkan sebagai upaya untuk lebih mendekatkan para petani antar sesama petani dan juga dengan pemerintah serta elemen-elemen yang lainnya yang bisa mendukung perkembangan pertanian dan hasil pertanian kita ”

Beliau juga menyampaikan persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh petani kita hari ini, serta menggenjot para pemuda untuk terlibat dalam memajukan pertanian, “masalah petani hari ini adalah manajerial pertanian kita yang masih sangat lemah, dan juga akses petani untuk sampai kepada pasar potensial untuk hasil bumi mereka, maka dari itu pentingnya untuk para pemuda menyadari hal ini dan mengambil bagian penting dari pertanian kita, sebab dunia hari ini berbicara tentang ketersedian bahan pangan yang mana itu adalah hasil-hasil pertanian kita, jadi tidak ada jalan yang lebih baik bagi kita selain ayo Kembali pada pertanian dengan segala potensi pemuda hari ini” pungkasnya.

Kehadiran Irfan sebagai pembicara dalam giat bincang-bincang petani tersebut juga memberikan angin segar untuk semua petani dengan memberikan jalur seluas-luasnya untuk para petani dan keluarganya untuk bergabung dan menempuh pendidikan formal untuk meningkatkan ilmu pertanian, selain itu beliau juga mengajak para petani untuk berkunjung ke Polbantang Gowa membahas soal-soal masalah petani.

“Kami di Polbantang Gowa sangat terbuka dan akan sengat senang jika para petani bersedia untuk mengabari kami, jika mempunyai masalah-masalah dalam pertaniannya, di Polbantang kami mempunyai banyak eksper di bidang pertanian yang selalu senantiasaa bersedia membagi ilmunya untuk para petani, baik dari hulu sampai hilir pertanian.

Selain itu di Polbantang secara khusus kami membuka jalur untuk anak petani yang ingin melanjutkan studinya dengan beasiswa, persyaratannya cukup sederhana, hanya dengan membuktikan bahwa beliau adalah keluarga petani melalui administrasi yang ada”. Tutur beliau.

Dalam kesempatan itu pula, Hamsyari selaku Kadis Ketahanan Pangan Gowa menyamaikan bahwa hari ini Indonesia membincangkan dua isu nasional yaitu, masalah stanting dan ketahanan pangan. Dari dua isu itu petani diharapkan untuk mampu memainkan perangnya sebagai bagian yang penting untuk menghadapi dua isu itu, yaitu sebagai petani yang mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas sehingga menjadi konsumsi gizi yang baik untuk anak bangsa, serta mampu memenuhi ketersedian pangan Indonesia.

Beliau sangat optimis bahwa Indonesia, khususnya di Gowa hasil bumi yang ditanam oleh para petani mampu menjadi produk berkualitas.

Selain itu, beliau juga tidak lupa memberikan tips untuk para petani bahwa untuk menghindari kerugian dari hasil pertanian, petani harus bisa membaca pasar dan membuat kalender pertanian. ”petani harus bisa membaca pasar, kapan musim yang tepat untuk menanam komoditi tertentu, dengan itu saya menyarankan untuk membuat semacam kalender pertanian, sehingga punya petunjuk perioduk untuk menanam tanaman”, beliau tidak lupa pula menyampaikan motivasi kepada anggota Petani Muda HKTI yang hadir di situ “petani HKTI, harus mampu memberikan terobosan pada para petani, kehadiran kalian diantara petani harus memberikan manfaat yang lebih, paling tidak mampu mendorong untuk membuka jalur kepada petani dalam mengekspor produk pertanian kita.” Pungkasnya.

Akbar Poteng sendiri dalam sesi dialognya menyinggung tentang produk lokal yang dihasilkan oleh petani yang telah dikemas dengan baik dengan kualitas yang punya mutu. “salah satu hasil produk kita, petani di Gowa itu adalah Beras Agangta, beras asli dari petani kita yang dikemas dengan baik, ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan nilai jual kita dipasaran, karena kita sebenarnya punya produk berkualitas, dan sayang sekali jika produk itu hanya diambil oleh orang lain lalu dikemas dan jual Kembali kepada kita dengan harga yang mahal”

Selain itu pada kesempatan itu beliau juga mengajak seluruh elemen yang hadir di situ utamanya dari pemerintah, dan akademisi yang punya isu-isu sentral pada pertanian untuk saling bahu membahu dalam meningkatkan produktivitas serta peningkatan taraf hidup para petani.

🇮🇩BAHRUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *