DPD PPNI Makassar Gandeng Bapena Gelar Workshop Simulasi Penanganan Kedaruratan Bencana di Benteng Somba Opu

Bagikan Artikel

Makassar -lintassulawesinews.com- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Makassar, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) Makassar, menggelar Workshop Simulasi Penanganan Kedaruratan dalam Bencana yang berlangsung di Benteng Somba Opu pada Sabtu, 9 November 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para tenaga perawat dalam merespons dan menangani bencana dengan cepat dan efektif.

Ketua Panitia, Andriani S. Kep, NS, M.Kes, saat diwawancarai oleh Metro Info News, menjelaskan bahwa workshop ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu 9-10 November 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh 25 Dewan Pengurus Komisariat (DPK) yang berasal dari perwakilan kampus, puskesmas, dan rumah sakit se-Kota Makassar.

Selain simulasi penanganan bencana, berbagai kegiatan pendukung juga diselenggarakan, seperti senam sehat, donor darah, serta lomba-lomba menarik sebagai bagian dari perayaan Nursing Camping Makassar.

Sementara itu, Ruslan Mochtar S.Kep, Ns, M.Kep, yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan tiga tim utama dalam penanggulangan bencana, yaitu Tim Rumah Sakit Titip Kumpul (RS Rujukan), Tim Evakuasi, dan Tim Triase.

Masing-masing tim dibentuk untuk menjalankan tugas spesifik dalam situasi kedaruratan bencana. Tim Rumah Sakit Titip Kumpul berperan sebagai pusat rujukan, Tim Evakuasi bertugas dalam pemindahan korban, dan Tim Triase bertanggung jawab dalam menentukan prioritas perawatan.

Ketua DPD PPNI Makassar, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh DPK yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Kehadiran dan antusiasme rekan-rekan DPK PPNI Makassar sangat kami hargai.

Semoga ilmu yang didapat dapat diimplementasikan di wilayah masing-masing dan memberikan manfaat dalam penanggulangan bencana di masa depan,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan koordinasi antar tenaga kesehatan serta berbagai lembaga terkait dalam menangani bencana secara lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan respon yang cepat dan tepat ketika terjadi kedaruratan di masa yang akan datang.

Editor 🇮🇩 BAHRUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *