SMKN 1 Gowa Diduga Terlibat Korupsi Dana BOS, Gempur Akan Laporkan Ke APH Dan Lakukan Aksi Demo

Bagikan Artikel

Gowa–lintassulawesinews.com-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gowa Sulawesi Selatan saat ini sedang menjadi sorotan publik setelah dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dialokasikan oleh sekolah SMKN 1 Gowa dengan dana BOS tahun 2023 berkisar Rp 1.215.200.000 sedangkan dana BOS 2024 Rp 1.189.600.000 patut di Curigai tidak tetap sasaran, Senin 17/3/25.

Dana BOS yang seharusnya digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah tersebut diduga tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Hal ini menggundang banyak Komentar termasuk yang tergabung sebut (GEMPUR) Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Demokratik yang dipimpin oleh Dewan Pendiri, Muh. Fajar Idris, melalui media lintassulawesinews.com menyebutkan bahwa adanya indikasi pengelolaan yang tidak transparan dan melibatkan praktik korupsi disekolah SMKN 1 Gowa ” jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun GEMPUR beberapa pos anggaran 2023-2024 yang dicurigai mengalami dugaan penyimpangan seperti Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok yang di anggarkan 2023/2024 Dengan nilai anggaran ditaksir Rp 530.793.300 dan ini patut di pertanyakan.

Sementara Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 428.220.745 juga patut di duga dipertanyakan dan dianggap tidak sesuai peruntukan.

Muh Fajar juga menyoroti dana bos yang dianggarkan juga patut di periksa Pemeliharaan sarana dan prasarana dengan total Rp 515.837.120,” kunci fajar

Ia juga menyoroti Pembayaran honor 2023/2024 dengan Rp 792.545.630 dengan adanya sorotan GEMPUR di sekolah SMKN 1 Gowa akan melaporkan hal ini ke pihak terkait termasuk Ke APH (aparat penegak Hukum),” tegasnya.

GEMPUR menuntut Kejati Sulsel segera turun tangan dan melakukan audit secara transparan terhadap penggunaan dana BOS di SMKN 1 Gowa. Jika ditemukan bukti kuat adanya korupsi, mereka mendesak agar para pelaku diproses hukum tanpa pandang bulu.

Tidak hanya itu Gempur juga akan melakukan Aksi demonstrasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengawal transparansi dan keadilan dalam sektor pendidikan. GEMPUR juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa dan pemuda, untuk ikut serta dalam perjuangan melawan korupsi demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

“Pendidikan adalah hak, bukan ladang korupsi! Kami akan terus berjuang untuk menegakkan keadilan,” tutup Muh. Fajar Idris

Sementara kepsek SMKN 1 Gowa yang di komfirmasi melalui sambungan WhatsApp tidak di balas sampai Berita ini ditulis belum memberikan tanggapannya.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *