Beredar Rekaman Ketua DPRD Gowa Ancam Warga Berujung Aksi Demo 

Bagikan Artikel

Gowa-lintassulawesinews.com-Beredar Rekaman Oknum DPRD Gowa yang sempat viral dan menontarkan kata tak senonoh layaknya sebagai wakil rakyat hangat di perbincangkan oleh berbagai kalangan masyarakat dan berujung aksi Demo.

Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa (GERAM) Gowa menyuarakan aksinya depan kantor DPRD Kab. Gowa, Rabu (11/12/2024).

Dalam pantauan awak media aksi mereka sebagai bentuk kekecewaan terkait beredarnya rekaman suara hinaan dari ketua DPRD kepada salah satu masyarakat yang ada diKab. Gowa.

Aksi para demonstran ini pun, mendapat pengawalan ketat dari Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Gowa.

Dalam orasinya di depan kantor DPRD Kab. Gowa, para pengunjuk rasa menyampaikan tuntutan tegas kepada DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) agar kiranya menggantikan Ramli Rewa sebagai Ketua DPRD Kab. Gowa karna dianggap sifat temperamental yang dimiliki akan mempengaruhi kinerja daripada seorang ketua DPRD Kab. Gowa,” ucap Akbar.

Selain itu, mereka juga menuntut agar ketua DPRD Kab. Gowa untuk meminta maaf di depan publik atas perkataanya yang menjatuhkan harkat dan martabat korban dan keluarga sebut H. Ampang.

Meski sempat terjadi ketegangan ketika demonstran memaksa untuk masuk untuk meminta penjelasan dari ketua DPRD namun situasi akhirnya dapat terkendali setelah Kepala Bagian Umum DPRD Kab. Gowa keluar menemui pengunjuk rasa.

Dalam pertemuannya, Akbar Rasyid selaku jenderal lapangan aksi, mempertanyakan pendapat seorang Kepala Bagian Umum DPRD Kab. Gowa atas pesan suara yang beredar dimasyarakat Kab. Gowa

Sementara itu Kepala Bagian Umum DPRD Kab. Gowa menanggapi bahwa ungkapan tersebut tidak seharusnya dilontarkan oleh seorang ketua DPRD Kab. Gowa dan beliau akan teruskan kepada pimpinan-pimpinan DPRD Kab. Gowa terkhususnya ketua DPRD Kab. Gowa,” terangnya.

Ditempat yang sama Fajar Idris selaku kordinator lapangan menegaskan kepada Kepala Bagian Umum bahwa kami menuntut kepada yang bersangkutan agar meminta maaf dihadapan publik dalam waktu 5 x 24 jam.

Kami yang tergabung dalam Gerakan mahasiswa dan masyarakat Gowa tidak ingin hal ini terulang kembali kepada para dewan perwakilan rakyat DPRD Gowa.

Jika tuntutan ini tidak dipenuhi maka akan kembali turunkan massa aksi yang lebih banyak dan tidak akan pernah berhenti hingga apa yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa terealisasikan,” tegas Fajar.

Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *