Jakarta-lintassulawesinews.com- Pajak kerap menjadi momok yang memberatkan masyarakat Tanah Air. Tak sedikit gelombang penolakan ketika, pemerintah mendorong pengenaan pajak yang lebih tinggi.
Hal ini pun terjadi ketika pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% tahun ketimbang tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara perihal kewajiban membayar pajak. Sri Mulyani mengungkapkan pentingnya peran pajak dalam membantu masyarakat.
Di setiap bagian hidup masyarakat, pajak hadir. Contohnya, penyaluran subsidi energi, perlindungan sosial dan lain sebagainya. Namun, kewajiban membayar pajak kerap dipertanyakan: kenapa harus membayar pajak?
“Banyak yang masih sampai hari ini, banyak yang nanya, kenapa saya harus membayar pajak, dan apa manfaatnya pajak buat saya,” kata Sri Mulyani di Instagram @smindrawati, dikutip Jumat (3/1/2025).
Dia pun menjawab, APBN bersumber dari dana pajak yang dikumpulkan dari masyarakat dan pajak memiliki peran untuk mewujudkan keadilan.
Sri Mulyani mengakui upaya ini belum sempurna, namun pemerintah terus memperbaiki dan menargetkan kelompok yang membutuhkan.Hal ini agar mereka merasakan betul manfaat dari pajak.
Dia mengakui bahwa sebagian masyarakat berat membayar pajak, tetapi pajak adalah bentuk gotong royong membangun bangsa.
“Kadang-kadang masyarakat yang harus membayar memang terasa berat, tapi juga pada saat yang sama menjaga Indonesia bersama gitu ya,” ujarnya.
“Kita saling gotong-royong, mungkin kita bisa merasakan, oh ternyata membangun dan menjaga Indonesia itu ya kita semuanya ikut berpartisipasi,” tambah Sri Mulyani.
Mul